5 Tips Agar Lapisan Waterproofing Tidak Mudah Bocor
Memasuki musim penghujan bahkan menjelang musim basah ini, dijamin kebutuhan jasa waterproofing membrane akan meningkat. Jasa satu ini akan membantu menghalau resiko kebocoran di rumah ketika hujan turun yang tentu sangat mengganggu. Biasanya jasa ini akan memberikan lapisan di titik-titik tertentu di rumah yang rentan mengalami kebocoran.
Tips agar Lapisan Waterproofing Tidak Mudah Bocor Kembali
Lapisan waterproofing akan membantu mencegah kebocoran, namun pemilihan membrane sampai teknik aplikasi yang tepat sangatlah penting. Tidak biasa asal-asalan karena bisa memicu kebocoran bahkan berulang kali. Membantu mencegah terjadinya kebocoran pada area yang sudah diberi lapisan waterproofing, maka simak beberapa tips aplikasinya berikut ini:
1. Bersihkan dulu agar terjamin bebas debu
Area yang akan diberi lapisan waterproofing alias substrat sebaiknya dalam kondisi yang bersih dan juga kering. Tujuannya untuk memastikan lapisan waterproofing yang diaplikasikan oleh jasa waterproofing Jakarta ini benar-benar menempel. Jadi, sebaiknya disapu dulu baik dengan kuas maupun dengan sikat kawat agar benar-benar aman dari debu yang bisa mengurangi efektifitas waterproofing.
Bagaimana jika area yang hendak dilapisi waterproofing masih dicat dan mengelupas? Maka idealnya cat lama ini dikerik dulu sampai benar-benar lepas. Baru kemudian waterproofing yang sudah dipilih diaplikasikan, untuk mencegah resiko kebocoran berulang.
2. Substrat perlu dipastikan kering dan kuat
Apabila menjumpai substrat yang basah atau lembab, maka penting untuk mengeringkannya terlebih dahulu. Pasalnya waterproofing tidak akan menempel baik di permukaan yang lembab sehingga resiko kebocoran tetap tinggi. Selain itu juga perlu dipastikan kuat bukannya rapuh, jika dijumpai permukaan yang rapuh dan mudah rontok material bangunannya. Sebaiknya diperbaiki dulu, bisa diplester dulu baru kemudian aplikasi waterproofing bisa dilakukan.
3. Hindari mengaplikasikan waterproofing saat panas menyengat
Meskipun waterproofing yang diaplikasikan oleh jasa waterproofing jakarta yang sudah dipilih bisa menempel di permukaan kering dan bersih. Namun jika suhunya terlalu tinggi maka yang terjadi adalah sebaliknya. Maka dianjurkan sekali untuk proses aplikasi sebaiknya tidak dilakukan saat cuaca terik. Jika mendesak maka bisa memercikan sedikit air namun jangan sampai permukaan terlalu basah.
4. Sapukan sampai dua kali
Membantu memaksimalkan kinerja dari bahan waterproofing yang diaplikasikan ke titik-titik rawan bocor. Maka penting pula untuk diaplikasikan sampai dua lapis, dan ini merupakan batas minimal. Tujuannya agar waterproofing memang melapisi dengan baik supaya resiko kebocoran ketika hujan turun tidak lagi dihadapi.
Baca juga: Awasi 4 Bagian Rumah Ini yang Sering Bocor Saat Hujan!
Memang akan memerlukan waktu pengerjaan lebih lama, hanya saja hasilnya akan sangat efektif. Jadi jangan sampai terlupa untuk memulaskan waterproofing minimal dua kali, supaya tidak mudah bocor di kemudian hari.
5. Sebaiknya dipastikan sudah kering dulu
Substrat yang sudah selesai dilapisi dengan waterproofing sebaiknya tidak langsung digunakan, namun ditunggu dulu sampai benar-benar kering. misalnya saja saat melapisi bak kamar mandi dengan waterproofing maka wajib ditunggu minimal 24 jam sebelum bak tersebut dipakai menampung air.
Jika sudah benar-benar kering maka kinerjanya akan maksimal sehingga resiko bocor dijamin bisa ditekan. Inilah alasan mengapa aplikasi waterproofing dianjurkan dilakukan sebelum musim penghujan datang agar bisa kering maksimal dan berfungsi dengan baik.
Supaya bekerja maksimal memang mengaplikasikan waterproofing ada tekniknya, yakni sesuai penjelasan di atas. Sehingga bisa mencegah kebocoran padahal sudah diberi lapisan waterproofing dan menyebabkan kecewa. Tidak kalah penting juga adalah memilih jasa waterproofing membrane yang memang ahli, agar kesalahan aplikasi tidak terjadi.